Dokter-hewan.net – Vaksinasi merupakan agenda wajib yang harus dilakukan oleh pet owner agar hewan terhindar dari penyakit-penyakit yang sangat menular dan berbahaya. Tujuan vaksinasi adalah mempersiapkan sistem imunitas tubuh hewan agar siap dan mampu menetralisir jika hewan terpapar terhadap virus atau bakteri yang di vaksinasikan. Akan tetapi, pada kenyataannya, vaksinasi banyak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga vaksinasi yang seharusnya menyiapkan sistem kekebalan tubuh bisa jadi menyerang hewan itu sendiri akibat pemberian vaksin yang tidak tepat. Lantas bagaimana cara membedakan badan resmi dan tidak? Siapa saja yang boleh melakukan vaksinasi?
Vaksinasi yang resmi pasti ditunjukkan dengan adanya buku vaksin yang ditulis dengan baik dan benar. Dan wajib diingat bahwa vaksinasi hanya dapat dilakukan oleh dokter hewan.
Berikut beberapa komponen yang terdapat pada buku vaksin:
• Tanggal
Pada bagian tanggal, seorang dokter hewan akan menuliskan tanggal dilakukannya vaksinasi pada hewan. Akan tetapi, sebelum menulis tanggal, seorang dokter hewan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan apakah hewan tersebut siap diberikan vaksin serta dilakukan anamnesa kepada klien. Anamnesa atau wawancara yang dilakukan biasanya tentang kebiasaan hewan, apakah hewan menunjukkan tanda-tanda sakit, dan jadwal obat cacing pada hewan. Jika obat cacing belum diberikan, biasanya dokter hewan menganjurkan diberikan obat cacing terlebih dahulu sebelum di vaksin.
• Penyakit yang di vaksin
Penyakit yang di vaksin maksudnya adalah jenis antibodi atau jenis vaksin yang di injeksikan kepada hewan kesayangan Anda. Jenis penyakit atau antibodi yang di injeksikan untuk vaksin pertama tidak sebanyak pada vaksin kedua bahkan sangat berbeda jumlahnya dengan vaksin booster yang dilakukan sekali dalam setahun.
• Vaksin yang dipakai
Selanjutnya seorang dokter hewan akan menjelaskan jenis vaksin yang dipakai dan wajib dilihat waktu expired vaksin.
• Nomor seri
Selanjutnya adalah nomor seri dari vaksin. Seorang dokter hewan akan menuliskan dan mencatat nomor seri vaksin yang pernah diberikan untuk tujuan pertanggungjawaban jika dibutuhkan.
• Label
Pada bagian label, dokter hewan akan menempelkan label vaksin yang diberikan pada buku vaksin hewan dan pada kartu kontrol hewan untuk tujuan arsip dan analisa jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan.
• Tanda tangan dan cap dokter hewan
Pada bagian akhir adalah tanda tangan dan cap dokter hewan. Pada buku vaksin ilegal hal ini sangat jarang ditemui, yaitu tanda tangan yang tidak ditunjukkan dengan cap dokter hewan yang resmi. Jika petugas vaksin bukan seorang dokter hewan, sebaiknya tolak proses vaksinasi ilegal tersebut. Oknum atau pihak-pihak yang bukan dokter hewan tidak memiliki pengetahuan tentang proses vaksinasi dan dampak yang ditimbulkan jika pemberian vaksinasi tidak sesuai, ditakutkan hewan Anda akan sakit bahkan menimbulkan penyakit yang serius.
Setelah proses vaksinasi selesai dilakukan, seorang dokter hewan akan memberikan penjelasan apa saja yang harus dilakukan terhadap hewan dan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada hewan dan yang paling wajib diingat adalah jadwal ulang vaksinasi tersebut. Jadwal ulang tersebut tidak boleh terlewatkan ataupun dimajukan karena keberhasilan vaksinasi sangat bergantung pada jadwal yang tepat. [HP]
Kalau bagian belakang buku vaksin ada bacaan "authorized veterinary certificate of health" itu wajib diisi dan disignature sama dokter hewan nggak?
ReplyDelete