Dokter-hewan.net - Saya mendapatkan tautan dari seorang pengikut di tiktok yang saya kelola ( @dokterhewan86 ). Video yang ditautkan itu menggambarkan seekor anjing Pomeranian sedang melakukan gerakan dragging butt , yaitu gerakan menggosokkan anusnya ke lantai. Sayapun langsung membalas video itu dengan menjawab “ 4 alasan anjing melakukan dragging butt ” di tiktok tersebut. Jika kamu belum melihatnya, kamu bisa check video di bawah ini : @dokterhewan86 #stitch with @Triplit Kenapa anjing menyeret pantatnya? #stitch #fyp #xyzbca #fypã‚· #anjing #dokter #hewan #dokterhewan #dokterhewan86 ♬ original sound - Dokter Hewan 86 Alasan utama anjing dan kucing melakukan dragging butt yaitu infestasi cacing Dipylidium caninum . Cacing ini termasuk kategori cacing cestoda yang umum menyerang anjing dan kucing serta terkadang manusia. Cacing ini juga seringkali dikenal dengan nama cacing pinjal, cacing timun (1) dan sering juga dikira butiran nasi karena bentuknya sangat mirip
Dokter-hewan.net - Feline infectious perotinitis (FIP) merupakan penyakit kucing yang disebabkan oleh feline coronavirus. Waluapun namanya serupa, feline coronavirus berbeda dengan Covid-19 loh ya!. Pada umumnya, coronavirus pada kucing ditemukan pada area saluran pencernaan dan tidak menyebabkan penyakit berat. Nama lainnya disebut juga dengan Feline Enteric Coronavirus (FeCV). Umumnya kucing yang terinfeksi tidak akan menunjukkan gejala, jikapun ada hanya berupa diare ringan dan atau gejala peradangan saluran pernafasan ringan. Kucing yang terinfeksi Feline Enteric Coronavirus (FeCV) akan membentuk antibodi dalam waktu 7 - 10 hari setelah infeksi. Umumnya gejala ringan akan mulai berkurang dan sembuh dengan sendirinya. Namun, pada 10 persen dari kucing yang terinfeksi. FeCV ini akan diikuti dengan terjadinya mutasi virus. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan biologi, menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebar ke seluruh bagian dari tubuh. Hal inilah yang kemudian dis