Skip to main content

Toxocara vitulorum

Morfologi
Toxocara vitulorum dewasa adalah cacing nematode yang terbesar menginfeksi sapi. Ukuran tubuhnya dapat mencapai 40 cm (panjang) dan lebar 7 mm. Ukuran tubuh jantan lebih besar dibandingkan betina. Tubuh cacing ini diselubungi oleh cuticle yang flexible. Cacing ini memiliki saluran digestive dengan dua bukaan, yaitu mulut dan anus. Mereka juga mempunyai system nervous namun tidak memiliki organ ekskresi dan tidak memiliki system sirkulasi. Ovarium betina berukuran besar dan memiliki bukaan pada bagian akhirnya yang disebut vulva. Cacing jantan memiliki copulary bursa dengan dua spikula pendek yang digunakan untuk kopulasi dengan cacing betina. Telurnya berukuran 70x80 mikrometer, memiliki membrane tebal dan hanya 1 sel di dalam satu telur.

Habitat : Sapi dewasa dan anak sapi

Siklus hidup
Toxocara vitulorum memiliki siklus hidup langsung (direct life cicle), artinya tidak memiliki host perantara. Cacing betina dewasa bertelur di usus dari host dan akan terbawa keluar bersama feses. Cacing ini merupakan salah satu cacing yang sangat produktif. Sapi terinfeksi cacing ini akan menumpahkan 8 juta telur setiap hari melalui feses. Setelah di lingkungan, telur akan berkembang menjadi larva dan dalam waktu 7 – 15 hari dengan suhu 27 derajathingga 30 derajat celcius (suhu ideal). Namun pertumbuhan akan berhenti ketika suhu dibawah 12 C dan akan aktif lagi setelah suhu naik lagi. Telur ini infektif dan akan mencemari padang rumput. Pada tahap ini mereka akan dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, namun sensitive terhadap sinar matahari. 
Ternak akan terinfeksi setelah menelan embryonated eggs. Larva akan keluar dari telur di dalam lambung, dan akan penetrasi ke dalam dinding lambung dan migrasi ke dalam pembuluh darah dan menuju ke liver, paru, tracea, mulut, esophagus, dan kembali ke usus halus, dimana usus halus adalah tempat berkembang biak dan produksi telur. Ketika larva bermigrasi ke jaringan lain, berupa kelenjar mamae dan plasenta, cacing ini akan berpindah ke anak sapi atau ke fetus. Larva akan bertahan di jaringan sampai 5 bulan. Larva yang sampai di kelenjar mamae akan dormant sampai 3 minggu. Ketika anak sapi minum susu sapi maka akan terjadi perpindahan dari ibu ke anak (lactogenic transmission). 
Larva cacing yang tertelan oleh anak sapi akan masuk terus ke intestine dan berubah menjadi dewasa setelah 3 minggu. 
Lama prepatent periode atau pertama infeksi sampai menghasilkan telur adalah 3 – 4 minggu di tubuh anak sapi. Di sapi dewasa lamanya tergantung pada migrasi larva dan lama periode dorman di dalam jaringan. 

Predileksi : Usus Halus (Dewasa), namun pada tahap larva akan bermigrasi ke liver, paru-paru, tracea, mulut, esophagus, plasenta dan kelenjar mamae

Gejala Klinis
Toxocara vitulorum tidak terlalu patogenik pada sapi dewasa namun pada anak sapi akan sangat tinggi tingkat kematiannya jika tidak tertangani dengan baik. 
Larva migrasi akan merusak organ-organ dari sapi dewasa, contohnya paru-paru, dimana akan menyebabkan terjadinya infeksi sekunder akibat bakteri dan menyebabkan pneumonia. Sedanngkan pada anak sapi, cacing dewasa di usus halus akan menyebabkan kompetisi nutrisi dengan host, dan akan menyebabkan diare, colic, enteritis, nafsu makan turun dan perforate. Kadang –kadang cacing juga bermigrasi ke kantung empedu dan menyumbat saluran empedu dan menyebabkan cholangitis. 

Patogenesa
Munculnya penyakit kematian pada anak sapi adalah cacing dewasa akan berebut makanan dengan host sehingga terjadinya malnutrisi, diare , colic, enteritis, dan menurunkan nafsu makan dan berdampak pada turunnya berat badan. Selain itu cacing dewasa juga migrasi ke saluran empedu dan menyebabkan cholangitis (akibat tersumbat). 
Pada sapi dewasa cacing ini tidak terlalu menyebabkan patologis, namun dapat menyebabkan infeksi sekunder akibat terjadinya larva migrant, contohnya migrasi ke paru-paru dan akan meneyebabkan infeksi sekunder akibat akumulasi bakteri. 

Terapi
Untuk cacing deasa menggunakan antihelmin dengan spectrum luas biasanya efektif, contohnya benzimidazoles, levamisole, dan lain lain. Namun antihelmin ini tidak terlalu baik efeknya jika digunakan untuk larvae migrant. Sehingga untuk penanggulangan larva harus dilakukan pengulangan obat cacing. 

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Pecinta kucing namun hidup jorok? Penyakit-penyakit yang Mengintai Pecinta Kucing yang Jorok!

Dokter-hewan.net - Berdasarkan penemuan terbaru, jenis coronavirus adalah penyakit yang dapat menjangkiti seekor kucing. Melalui artikel ini, Dokter-Hewan.net akan memberikan informasi mengenai penyakit apa saja yang bisa ditularkan dari hewan kesayangan kita, kucing.  Covid-19 . Coronavirus adalah jenis virus yang beragam dan dapat menjangkiti kucing. Meskipun demikian, jenis Covid-19 termasuk langka untuk menjangkiti seekor kucing. Beberapa kasus kucing yang terjangkit penyakit tersebut sudah tercatat dalam penemuan, akan tetapi belum ada data yang membuktikan jika kucing dapat menularkan Covid-19 ke manusia . Justru sebaliknya, manusia cenderung dapat menularkan penyakit Covid-19 kepada hewan kucing kesayangannya. Sepsis . Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan di dalam aliran darah untuk melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh. Apabila gigitan kucing mengalami infeksi, berbagai komplikasi dapat terjadi. Pembengkakan dan rasa sakit adalah respons yang umum,

Dipylidium caninum, Cacing dari anjing dan kucing yang mungkin menularimu

Dokter-hewan.net - Saya mendapatkan tautan dari seorang pengikut di tiktok yang saya kelola ( @dokterhewan86 ). Video yang ditautkan itu menggambarkan seekor anjing Pomeranian sedang melakukan gerakan dragging butt , yaitu gerakan menggosokkan anusnya ke lantai. Sayapun langsung membalas video itu dengan menjawab “ 4 alasan anjing melakukan dragging butt ” di tiktok tersebut. Jika kamu belum melihatnya, kamu bisa check video di bawah ini :  @dokterhewan86 #stitch with @Triplit Kenapa anjing menyeret pantatnya? #stitch #fyp #xyzbca #fypシ #anjing #dokter #hewan #dokterhewan #dokterhewan86 ♬ original sound - Dokter Hewan 86 Alasan utama anjing dan kucing melakukan dragging butt yaitu infestasi cacing Dipylidium caninum . Cacing ini termasuk kategori cacing cestoda  yang umum menyerang anjing dan kucing serta terkadang manusia. Cacing ini juga seringkali dikenal dengan nama cacing pinjal, cacing timun (1) dan sering juga dikira butiran nasi karena bentuknya sangat mirip