Skip to main content

#Andaperlutahu - Kemampuan Bertahan Hidup Kucing Lebih Baik Daripada Anjing


Dokter-hewan.net - Kucing adalah salah satu hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Sedangkan, anjing adalah hewan yang tampak gagah dan pintar. Oleh karena itu, banyak orang menilai bahwa anjing akan lebih baik dalam bertahan hidup dibandingkan dengan kucing. Apakah benar?

Dari beberapa penelitian, kucing ternyata lebih baik dalam mempertahankan hidupnya daripada anjing. Tidak bisa dipungkiri bahwa anjing memiliki postur tubuh yang lebih besar, gigi lebih tajam dan besar serta anjing memiliki gonggongan yang besar. Tetapi mungkin hal ini tidak membuat mereka lebih baik daripada kucing.

Penelitian terakhir dari beberapa universitas seperti Lausenne, Gothenburg dan Sao Paulo menyimpulkan bahwa sejak ratusan tahun silam seluruh spesies kucing dapat tetap hidup dan terus berketurunan hingga saat ini dimana 40 spesies anjing telah punah seiring dengan hal itu. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian mereka dari 2000 fosil kucing.

Hal ini menguatkan bahwa sekurang-kurangnya 40 spesies anjing telah punah karena tidak dapat bertahan hidup dan “kalah” dalam berkompetisi dengan para kucing dimasa lalu dalam mencari mangsa. Seperti yang kita ketahui, zaman dahulu daratan belum terpisah satu dengan yang lainnya seperti sekarang. Otomatis hal itu juga membuat tiap binatang mencari makan di daratan dan teritorial yang sama, termasuk kasta teratas dari klasifikasi binatang yakni karnivora.

Kucing dan anjing termasuk dalam karnivora dan itu mengharuskan mereka untuk berburu mangsa yang sama. Dalam kompetisi berburu ini kucing adalah satu-satunya yang berhasil dalam hal ini dan dianggap sebagai pemangsa yang efektif dibandingkan anjing. Jadi, kucing secara tidak langsung mengalahkan anjing dan menghapuskan 40 spesies anjing dengan membuat mereka tidak mendapatkan hewan mangsaannya. Anjing serigala dan spesies-spesies anjing dimasa itu tidak dapat menyaingi kucing canid dalam teknik berburu mangsa, sehingga karena itu pula 40 spesies anjing tadi tidak dapat bertahan hidup hingga sekarang. Hebat bukan?

“Kami selalu menganggap bahwa iklim adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap eksistensi mereka (anjing dan kucing), ternyata itu salah. Kompetisi antara hewan karnivora dalam berburu mangsa adalah faktor yang paling berpengaruh daripada itu” tutur ketua tim peneliti Daniele Silvestro dari Universitiy of Gothensburg, Swedia.

So, sudah jelas kan bahwa kucing lebih baik daripada anjing dalam mempertahankan hidupnya. Jauhkan pikiran bahwa kucing hanyalah hewan yang menggemaskan dan lucu. Dan pada kenyataannya kucing juga merupakan hewan yang kuat dan mampu bertahan. Nalurinya sebagai hewan pemburu selalu tertanam dalam benak mereka sehingga mereka pasti akan bergerak disaat dibutuhkan. [AD]

Source: http://www.cattery.co.id/ternyata-kemampuan-bertahan-hidup-kucing-lebih-baik-dibanding-anjing/

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Kucing Mengeong Terlalu Sering? Ini yang Perlu Kamu Perhatikan

Dokter-hewan.net - “Meong” adalah satu kata yang tidak pernah terlepas dari seekor kucing. Salah satu kebiasaan kucing yang menggemaskan adalah ketika mereka mengeong sambil bermain dan mencari perhatian pemiliknya. Akan tetapi, kucing menjadi menyebalkan apabila mereka sering mengeong di tengah malam. Selain dapat membuat pemiliknya kesal, kucing yang mengeong terlalu sering ternyata juga dapat menjadi sebuah pertanda yang p erlu diperhatikan. Mengeong ada salah sifat kucing dan kucing dewasa hanya mengeong kepada pemiliknya. Hal ini menarik dan membuat kucing dianggap dapat bercakap dengan pemiliknya.  Lalu bagaimana jika kucing mengeong terlalu sering? Apakah kucing dapat memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga ada kucing yang cerewet dan mengeong terlalu sering? Apakah jika kucing terlalu sering mengeong dapat menjadi sebuah indikasi masalah kesehatan pada kucing tersebut?  Ada beberapa pertanda yang menyebabkan kucing mengeong terlalu sering dan sebagian pertanda tersebut perl