Dokter-hewan.net – Ubur-ubur melumpuhkan mesin pendingin pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Paiton beberapa hari belakangan ini. Ubur-ubur tersebut telah berhasilkan melumpuhkan pembangkit listrik yang akan dialirkan untuk wilayah Jawa dan Bali sehingga beberapa pelanggan akan terkena imbasnya berupa pemadaman listrik bergilir di beberapa wilayah dan kota.
Ubur-ubur merupakan hewan yang dikelompokkan di dalam kelas Scyphozoa, yakni anggota hewan yang sebagian besar hidup di laut dan beberapa hidup di ari payau atau air tawar. Ciri-ciri tubuhnya terdiri dari 3 bagian, yaitu jellylike umbrella, shoulder rufle dan oral arms. Pada bagian bawah tubuhnya tampak seperti berumbai-umbai yang lebih dikenal dengan nama tentakel dan bagian atasnya berbentuk menyerupai payung ataupun kapal tergantung pada jenisnya.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh University British Columbia (UBC) bahwa populasi ubur-ubur meningkat hingga mencapai 62% yaitu di Asia Timur, Laut Hitam, Laut Mediterian, Tanjung Timur Amerika, Perairan Hawai dan Laut Antartika. Hal ini sesuai dengan kejadian di Paiton yaitu populasi ubur-ubur yang berlebihan menyebabkan terjadi kerusakan pada mesin pendingin PLTU Paiton dan menyebabkan pasokan listrik ke beberapa wilayah terganggu.
Populasi ubur-ubur yang berlebihan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: perairan laut yang tercemar, pemanasan air laut, dan overfishing (penangkapan ikan berlebihan). Kaitan populasi ubur-ubur dengan perairan laut yang tercemar oleh aktifitas manusia, limbah industri dan lain sebagainya menyebabkan biota laut yang berperan sebagai pemangsa ubur-ubur mengalami penurunan sehingga jumlah ubur-ubur yang dimangsa lebih sedikit dan menyebabkan jumlah ubur-ubur semakin meningkat, ditambah lagi dengan kemampuan adaptasi ubur-ubur yang sangat baik terhadap bahan pencemar membuat ubur-ubur tidak terlalu terpengaruh oleh zat dan bahan yang mencemari air laut dan sekitarnya. Kedua, pemanasan air laut yang disebabkan oleh efek pemanasan global, membuktikan ubur-ubur yang merupakan salah satu anggota averterbrata (tidak memiliki tulang belakang) mempunyai adaptasi positif terhadap kenaikan suhu, sehingga semakin naik suhu air maka reproduksi ubur-ubur semakin baik, dan menyebabkan populasi ubur-ubur akan terus naik sesuai kenaikan suhu air laut maupun air tawar akibat pemanasan global. Ketiga, akibat overfishing atau penangkapan ikan berlebihan sehingga menyebabkan predator terhadap ubur-ubur menurun dan menyebabkan populasi ubur-ubur terus meningkat.
Peningkatan populasi akibat tidak seimbangnya populasi akan merugikan manusia itu sendiri, adapun kerugian peningkatan populasi ubur-ubur adalah meningkatnya jumlah manusia yang terluka akibat sengatan ubur-ubur, contohnya para pengunjung wisata di pantai yang pernah terjadi beberapa waktu sebelumnya, ubur-ubur akan merusak saluran pembangkit listrik yang terletak di dekat perairan contohnya PLTU Paiton yang terjadi baru-baru ini, serta ubur-ubur akan mengganggu nelayan pada waktu penangkapan ikan, karena ubur-ubur banyak tersangkut pada jaring ikan.
Keseimbangan ekosistem harus dijaga agar tercipta hubungan yang harmonis antara lingkungan dengan manusia. Ketidakpedulian manusia terhadap keseimbangan ekosistem akan berdampak dan menyebabkan kerugian kepada manusia itu sendiri. Perilaku hidup bersih dan berbuat seperlunya (tidak berlebihan) tentunya akan lebih baik dibandingkan perilaku kotor dan berlebih-lebihan. PLTU Paiton merupakan salah satu peringatan ekosistem untuk mengingatkan kita agar tetap menjaga alam untuk kehidupan manusia yang lebih baik. [HP]
Source: https://news.detik.com/jawatimur/3200973/hindari-pemadaman-listrik-terus-berlangsung-pltu-paiton-terjunkan-penyelam-bersihkan-ubur-ubur
Ubur-ubur merupakan hewan yang dikelompokkan di dalam kelas Scyphozoa, yakni anggota hewan yang sebagian besar hidup di laut dan beberapa hidup di ari payau atau air tawar. Ciri-ciri tubuhnya terdiri dari 3 bagian, yaitu jellylike umbrella, shoulder rufle dan oral arms. Pada bagian bawah tubuhnya tampak seperti berumbai-umbai yang lebih dikenal dengan nama tentakel dan bagian atasnya berbentuk menyerupai payung ataupun kapal tergantung pada jenisnya.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh University British Columbia (UBC) bahwa populasi ubur-ubur meningkat hingga mencapai 62% yaitu di Asia Timur, Laut Hitam, Laut Mediterian, Tanjung Timur Amerika, Perairan Hawai dan Laut Antartika. Hal ini sesuai dengan kejadian di Paiton yaitu populasi ubur-ubur yang berlebihan menyebabkan terjadi kerusakan pada mesin pendingin PLTU Paiton dan menyebabkan pasokan listrik ke beberapa wilayah terganggu.
Populasi ubur-ubur yang berlebihan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: perairan laut yang tercemar, pemanasan air laut, dan overfishing (penangkapan ikan berlebihan). Kaitan populasi ubur-ubur dengan perairan laut yang tercemar oleh aktifitas manusia, limbah industri dan lain sebagainya menyebabkan biota laut yang berperan sebagai pemangsa ubur-ubur mengalami penurunan sehingga jumlah ubur-ubur yang dimangsa lebih sedikit dan menyebabkan jumlah ubur-ubur semakin meningkat, ditambah lagi dengan kemampuan adaptasi ubur-ubur yang sangat baik terhadap bahan pencemar membuat ubur-ubur tidak terlalu terpengaruh oleh zat dan bahan yang mencemari air laut dan sekitarnya. Kedua, pemanasan air laut yang disebabkan oleh efek pemanasan global, membuktikan ubur-ubur yang merupakan salah satu anggota averterbrata (tidak memiliki tulang belakang) mempunyai adaptasi positif terhadap kenaikan suhu, sehingga semakin naik suhu air maka reproduksi ubur-ubur semakin baik, dan menyebabkan populasi ubur-ubur akan terus naik sesuai kenaikan suhu air laut maupun air tawar akibat pemanasan global. Ketiga, akibat overfishing atau penangkapan ikan berlebihan sehingga menyebabkan predator terhadap ubur-ubur menurun dan menyebabkan populasi ubur-ubur terus meningkat.
Peningkatan populasi akibat tidak seimbangnya populasi akan merugikan manusia itu sendiri, adapun kerugian peningkatan populasi ubur-ubur adalah meningkatnya jumlah manusia yang terluka akibat sengatan ubur-ubur, contohnya para pengunjung wisata di pantai yang pernah terjadi beberapa waktu sebelumnya, ubur-ubur akan merusak saluran pembangkit listrik yang terletak di dekat perairan contohnya PLTU Paiton yang terjadi baru-baru ini, serta ubur-ubur akan mengganggu nelayan pada waktu penangkapan ikan, karena ubur-ubur banyak tersangkut pada jaring ikan.
Keseimbangan ekosistem harus dijaga agar tercipta hubungan yang harmonis antara lingkungan dengan manusia. Ketidakpedulian manusia terhadap keseimbangan ekosistem akan berdampak dan menyebabkan kerugian kepada manusia itu sendiri. Perilaku hidup bersih dan berbuat seperlunya (tidak berlebihan) tentunya akan lebih baik dibandingkan perilaku kotor dan berlebih-lebihan. PLTU Paiton merupakan salah satu peringatan ekosistem untuk mengingatkan kita agar tetap menjaga alam untuk kehidupan manusia yang lebih baik. [HP]
Source: https://news.detik.com/jawatimur/3200973/hindari-pemadaman-listrik-terus-berlangsung-pltu-paiton-terjunkan-penyelam-bersihkan-ubur-ubur
Comments
Post a Comment