Skip to main content

Parvovirus pada Anjing

Dokter-hewan.net Canine Parvovirus merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit yang sering menyerang anak anjing dan karnivora lainnya dan sangat mematikan pada hewan muda atau puppy, sehingga Anda harus mengenali jenis penyakit ini agar anjing Anda dapat terhindar dari penyakit yang mematikan ini.

Apa itu Canine Parvovirus ?
Canine Parvovirus type 2 (CPV-2) merupakan virus yang menyebabkan penyakit yang sangat serius dan sangat menular pada anak anjing (puppy), anjing dewasa, dan beberapa jenis karnivora lainnya (rubah, serigala, dll). Virus ini menyerang saluran pencernaan (gastrointestinal) pada hewan bahkan menyebabkan kerusakan pada otot jantung hewan muda, bahkan anak anjing yang belum lahir (unborn).

Bagaimana Canine Parvovirus menyebar ?
CPV-2 merupakan virus yang sangat mudah menular dan menyebar melalui kontak langsung antara anjing tertular dan anjing beresiko dan secara tidak langsung yaitu dari pup (feses), lingkungan, bahkan manusia yang tidak sengaja kontak dengan anjing yang beresiko. Virus ini juga dapat mengkontaminasi kandang, makanan dan tempat air minum anjing, bahkan rantai juga bisa menjadi tempat transmisi virus ini. Pada manajemen yang buruk, seseorang yang sedang merawat pasien parvovirus yang tidak mencuci tangan dan mengganti baju setelah menangani pasien yang terinfeksi, juga dapat sebagai transmisi penularan dari virus ini. CPV-2 dapat bertahan terhadap panas, dingin, kelembaban tinggi dan kering sekalipun serta dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama.

Siapa saja yang beresiko terhadap CPV-2 ?
Semua hewan sangat beresiko terhadap virus ini, namun puppy atau anak anjing dengan usia kurang dari 4 bulan dan anjing yang belum di vaksin parvovirus akan lebih rentan terkena infeksi virus ini dan akan menyebabkan sakit.

Gejala apa yang dapat ditimbulkan oleh CPV-2 ?
Anjing atau puppy yang terserang oleh CPV-2 biasanya akan menunjukkan gejala anjing lemas, demam, nafsu makan menurun, muntah, bahkan muntah yang ditimbulkan adalah muntah darah yang diikuti oleh diare berdarah yang disebabkan karena virus ini menyerang saluran pencernaan dari anjing. Kemudian muntah dan diare ini akan menyebabkan hewan dehidrasi, dan kebanyakan hewan yang terserang penyakit yang disebabkan oleh parvovirus akan mati setelah 48-72 jam setelah gejala klinis muncul dan tidak tertangani dengan baik. Sehingga, jika hewan Anda memiliki gejala seperti CPV-2, sebaiknya langsung bawa ke dokter hewan terdekat dan sesegera mungkin agar mendapat pertolongan lebih lanjut!

Bagaimana cara mendiagnosa CPV dan pengobatannya ?
CPV type 2 didiagnosa melalui sejarah hewan dan pemeriksaan fisik serta beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau rapid test terhadap parvovirus. Sedangkan untuk pengobatannya, belum ada obat yang secara spesifik membunuh virus Canine Parvovirus type 2 ini dan terapi yang diberikan dokter hewan adalah terapi yang bersifat suportif,  yaitu meningkatkan daya tahan tubuh hewan dan mengembalikan kondisi tubuh hewan lebih baik agar antibodi hewan dapat bertahan terhadap serangan virus ini. Karena parvovirus sangat mudah menular, isolasi hewan yang terserang penyakit dari anjing lainnya sangat wajib dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan penyebaran penyakit terhadap hewan lainnya. Pembersihan dan desinfeksi lingkungan dan pakaian yang dipakai oleh pihak yang kontak langsung juga harus dilakukan. Dan rumah dari hewan yang terserang penyakit harus dibersihkan menggunakan deterjen untuk mematikan virus ini. Silahkan hubungi dokter hewan terdekat untuk mengetahui teknik dan cara pembersihan rumah agar dapat mencegah penyebaran virus ini, mengingat virus ini tidak dapat dengan mudah untuk dimatikan.

Bagaimana pencegahan parvovirus ?
Vaksinasi dan good hygiene adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ini terutama pada anak anjing atau puppy. Pada usia muda, anjing lebih rentan terserang penyakit karena antibodinya belum cukup kuat untuk melawan penyakit  sehingga lebih rentan untuk terinfeksi, terutama perubahan sistem kekebalan antara pertukaran antibodi maternal (dari induk) kepada antibodi anak anjing itu sendiri. Sehingga pada usia di bawah 4 bulan sangat beresiko terhadap penyakit ini.

Sebelum hewan menerima vaksin yang lengkap, sebaiknya pemilik hewan lebih berhati-hati membawa hewan ke tempat-tempat asing atau yang beresiko bisa menjadi penularan virus, karena kekebalan tubuh anjing belum siap dengan resiko dan kemungkinan terburuk karena vaksinasi yang belum lengkap pada anjing Anda. [HP]

Source: https://ebusiness.avma.org/

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Pecinta kucing namun hidup jorok? Penyakit-penyakit yang Mengintai Pecinta Kucing yang Jorok!

Dokter-hewan.net - Berdasarkan penemuan terbaru, jenis coronavirus adalah penyakit yang dapat menjangkiti seekor kucing. Melalui artikel ini, Dokter-Hewan.net akan memberikan informasi mengenai penyakit apa saja yang bisa ditularkan dari hewan kesayangan kita, kucing.  Covid-19 . Coronavirus adalah jenis virus yang beragam dan dapat menjangkiti kucing. Meskipun demikian, jenis Covid-19 termasuk langka untuk menjangkiti seekor kucing. Beberapa kasus kucing yang terjangkit penyakit tersebut sudah tercatat dalam penemuan, akan tetapi belum ada data yang membuktikan jika kucing dapat menularkan Covid-19 ke manusia . Justru sebaliknya, manusia cenderung dapat menularkan penyakit Covid-19 kepada hewan kucing kesayangannya. Sepsis . Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan di dalam aliran darah untuk melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh. Apabila gigitan kucing mengalami infeksi, berbagai komplikasi dapat terjadi. Pembengkakan dan rasa sakit adalah respons yang umum,

Lowongan kerja : PT. Sistem Manajemen Dewarangga

Dokter-hewan.net - Saya Zukhrufa - HR Recruitment dari PT Sistem Manajemen Dewarangga. Klinik Hewan PetPro (PT Penolong Hewan Indonesia dari Dewarangga Group) saat ini sedang membuka lowongan untuk posisi: Dokter Hewan Senior Dokter Hewan Junior Berikut saya lampirkan poster lowongan kerja untuk kedua posisi di atas.  Terima kasih sudah berkenan untuk membagikan informasi lowongan kerja di Klinik Hewan PetPro. Bantuan Anda sangat berarti bagi kami. Zukhrufa Nurillah - HR Recruitment PT. Sistem Manajemen Dewarangga Website: dewarangga.com Email: rekrutmen@dewarangga.com Alamat Kantor: Jl. Raya Cimatis No. 17 RT 003 RW 011, Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi