Skip to main content

Bagaimana Lumba – Lumba Membuat Suara ?

Dokter-hewan.net – Semua spesies mamalia di laut diketahui mampu membuat suara di dalam air. Kebanyakan vokalisasi timbul dari pergerakan udara dari suatu daerah ke daerah lainnya. Namun, lumba – lumba dan paus memiliki sistem yang berbeda dalam mekanisme vokalisasinya sebab mereka kehilangan pita suara.

Lumba – lumba menggunakan kemampuan sonar mereka untuk menghasilkan suara di dalam air. Mereka dapat mengeluarkan suara yang beragam seperti klik, siulan, dan dengkuran. Suara ini digunakan untuk berkomunikasi dengan temannya dan melacak lingkungan sekitar.

Teori pertama menyatakan bahwa kantung udara lumba – lumba dianggap sebagai “cerminan akustik”, jadi suara yang dihasilkan berasal dari bagian kecil jaringan lemak yang berada di bawah lubang udara. Pergerakan udara terakhir di jaringan ini dapat menciptakan tekanan yang mengirimkan gelombang suara ke dalam laut.

Teori lainnya menyatakan bahwa lumba – lumba menggunakan kantung udaranya untuk membuat suara di dalam air. Kantung kecil ini berada di bawah lubang udara. Ketika mereka keluar permukaan untuk mengambil nafas, mereka mengambil sejumlah udara yang akan masuk ke lubang udara mereka. Udara yang dihirup ini akan mengisi kantung dan menyebabkan tekanan untuk membuat suara, artinya kantung itu berfungsi sebagai resonator. Mereka membuat suara dari pergeseran udara belakang dan depan di antara kantung udaranya. Gelombang suara yang dikirimkan lumba – lumba di dalam air memiliki kecepatan 1,5 km/detik atau 0,9 mil/detik, sekitar 5 kali lebih cepat dibandingkan di udara.

Lumba – lumba juga mampu mengeluarkan suara ketika tidak berada di dalam air. Mereka dapat melakukan ini dengan mendorong udara langsung melalui lubang udara mereka. Mereka menggunakan otot – otot di dalam lapisan lubang udara untuk memaksa udara keluar dari lubang, dan menjadikannya seperti sebuah tekanan. Lumba – lumba juga mampu membuat komunikasi lain dengan cara menghempaskan sirip atau tubuh mereka ke permukaan air, sehingga timbul suara dan cipratan air. [AD]

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Kucing Mengeong Terlalu Sering? Ini yang Perlu Kamu Perhatikan

Dokter-hewan.net - “Meong” adalah satu kata yang tidak pernah terlepas dari seekor kucing. Salah satu kebiasaan kucing yang menggemaskan adalah ketika mereka mengeong sambil bermain dan mencari perhatian pemiliknya. Akan tetapi, kucing menjadi menyebalkan apabila mereka sering mengeong di tengah malam. Selain dapat membuat pemiliknya kesal, kucing yang mengeong terlalu sering ternyata juga dapat menjadi sebuah pertanda yang p erlu diperhatikan. Mengeong ada salah sifat kucing dan kucing dewasa hanya mengeong kepada pemiliknya. Hal ini menarik dan membuat kucing dianggap dapat bercakap dengan pemiliknya.  Lalu bagaimana jika kucing mengeong terlalu sering? Apakah kucing dapat memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga ada kucing yang cerewet dan mengeong terlalu sering? Apakah jika kucing terlalu sering mengeong dapat menjadi sebuah indikasi masalah kesehatan pada kucing tersebut?  Ada beberapa pertanda yang menyebabkan kucing mengeong terlalu sering dan sebagian pertanda tersebut perl