Dokter-hewan.net – Gajah merupakan salah satu binatang yang mempunyai kehidupan sosial yang teratur. Gajah jantan dewasa biasanya menggunakan hampir seumur hidupnya dengan hidup secara sendiri. Sedangkan, gajah betina akan senantiasa berdampingan dengan gajah yang lain. Gajah betina dewasa akan berada dalam keluarga besar dimana akan ada seekor gajah pemimpin. Biasanya yang menjadi gajah pemimpin adalah gajah betina yang paling tua. Ketika gajah betina bunting, akan ada 2 – 3 gajah betina lain yang akan selalu menemani sampai melahirkan.
Gajah adalah perenang yang handal walau memiliki badan besar. Gajah dapat berenang hingga 50 km dalam kurun waktu 6 jam. Gading gajah adalah gigi seri di bagian atas yang senantiasa akan tumbuh sepanjang hidup gajah.
Gajah juga merupakan binatang yang cerdas dibandingkan mamalia lain. Gajah yang telah dijinakkan dapat mengingat 25 perintah yang diajarkan. Kemampuan gajah yang lainnya adalah gajah mampu berkomunikasi dengan rekannya hingga jarak 4 – 5 km. Gajah menggunakan gelombang infrasonik untuk berkomunikasi, hingga tak dapat didengar oleh manusia. Jika seekor gajah tertinggal oleh kawanannya dalam jarak 4 km, maka gajah ini masih dapat menemukan dimana kelompoknya berada. Dan apabila ada yang berani mengganggu seekor gajah liar, maka gajah lain dalam kelompoknya akan mendatangi dan menyerang si pengganggu.
Kebanyakan gajah telah dilatih untuk mematuhi perintah suara, namun tidak pernah diajari dengan instruksi berupa gerak tubuh manusia seperti menunjuk. Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Richard Byrne, peneliti dari Universitas St. Andrews, Byrne melakukan tes dengan meletakkan makanan dalam beberapa wadah. Lalu ia mengarahkan mamalia besar itu hanya dengan menunjuk wadah yang benar – benar berisi makanan. Lima dari 11 gajah yang di uji ternyata secara konsisten pergi ke wadah yang benar. Sebagai perbandingan, bocah berusia 1 tahun pun biasanya mempunyai peluang 70% benar saat dilakukan hal serupa. Gajah – gajah tersebut dapat memilih wadah yang benar dalam percobaan perdana. Byrne mengatakan bahwa gajah – gajah itu seperti tak perlu mempelajari apapun. Pemahaman mereka sangat baik mulai dari awal hingga akhir. Gajah – gajah yang lahir di penangkaran atau berinteraksi lebih banyak dengan manusia juga akan mempunyai kemampuan yang sama.
Kemampuan gajah mengikuti petunjuk diperkirakan berasal dari kebiasaan hidup bersosial. Gajah hidup dalam kelompok besar, dan akan menunjukkan perilaku dan emosi termasuk menandai kuburan anggota kelompok dan meratapi kematian gajah lainnya. Dari perilaku ini, mungkin terdapat persamaan antara gajah dengan manusia, yakni mereka hidup dalam lingkungan yang kompleks dimana terdapat dukungan, empati, dan bantuan satu sama lain yang dapat membantu dalam bertahan hidup. Kemampuan gajah memahami instruksi gerak tubuh merupakan bagian dari cara mereka berkomunikasi. Dan mereka mengerti apa itu instruksi tunjukan saat ia melihatnya. [AD]
Gajah adalah perenang yang handal walau memiliki badan besar. Gajah dapat berenang hingga 50 km dalam kurun waktu 6 jam. Gading gajah adalah gigi seri di bagian atas yang senantiasa akan tumbuh sepanjang hidup gajah.
Gajah juga merupakan binatang yang cerdas dibandingkan mamalia lain. Gajah yang telah dijinakkan dapat mengingat 25 perintah yang diajarkan. Kemampuan gajah yang lainnya adalah gajah mampu berkomunikasi dengan rekannya hingga jarak 4 – 5 km. Gajah menggunakan gelombang infrasonik untuk berkomunikasi, hingga tak dapat didengar oleh manusia. Jika seekor gajah tertinggal oleh kawanannya dalam jarak 4 km, maka gajah ini masih dapat menemukan dimana kelompoknya berada. Dan apabila ada yang berani mengganggu seekor gajah liar, maka gajah lain dalam kelompoknya akan mendatangi dan menyerang si pengganggu.
Kebanyakan gajah telah dilatih untuk mematuhi perintah suara, namun tidak pernah diajari dengan instruksi berupa gerak tubuh manusia seperti menunjuk. Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Richard Byrne, peneliti dari Universitas St. Andrews, Byrne melakukan tes dengan meletakkan makanan dalam beberapa wadah. Lalu ia mengarahkan mamalia besar itu hanya dengan menunjuk wadah yang benar – benar berisi makanan. Lima dari 11 gajah yang di uji ternyata secara konsisten pergi ke wadah yang benar. Sebagai perbandingan, bocah berusia 1 tahun pun biasanya mempunyai peluang 70% benar saat dilakukan hal serupa. Gajah – gajah tersebut dapat memilih wadah yang benar dalam percobaan perdana. Byrne mengatakan bahwa gajah – gajah itu seperti tak perlu mempelajari apapun. Pemahaman mereka sangat baik mulai dari awal hingga akhir. Gajah – gajah yang lahir di penangkaran atau berinteraksi lebih banyak dengan manusia juga akan mempunyai kemampuan yang sama.
Kemampuan gajah mengikuti petunjuk diperkirakan berasal dari kebiasaan hidup bersosial. Gajah hidup dalam kelompok besar, dan akan menunjukkan perilaku dan emosi termasuk menandai kuburan anggota kelompok dan meratapi kematian gajah lainnya. Dari perilaku ini, mungkin terdapat persamaan antara gajah dengan manusia, yakni mereka hidup dalam lingkungan yang kompleks dimana terdapat dukungan, empati, dan bantuan satu sama lain yang dapat membantu dalam bertahan hidup. Kemampuan gajah memahami instruksi gerak tubuh merupakan bagian dari cara mereka berkomunikasi. Dan mereka mengerti apa itu instruksi tunjukan saat ia melihatnya. [AD]
Comments
Post a Comment