Dokter-hewan.net – Secara umum, ular memiliki 2 cara khusus untuk melumpuhkan mangsanya, yakni ular mempunyai sensor panas di kepalanya untuk mendeteksi mangsanya melalui panas tubuh, dan mampu mencium bau melalui lidah yang dijulur – julurkan. Ular yang termasuk hewan melata memiliki tubuh yang panjang dan bergerak dengan perutnya. Gerakan ular yang cepat disebabkan oleh sisik perut yang dipijakkan pada tempat yang tidak rata atau kasar.
Ular memiliki indra penglihatan yang buruk dan juga pendengaran yang terbatas. Sebaliknya, ular memiliki indra penciuman yang tajam dan sangat baik. Namun, ular tidak menggunakan hidung untuk mencium bau mangsanya, tetapi menggunakan lidahnya. Ular mempunyai organ pembau yang berada pada langit – langit mulutnya yang disebut organ Jacobson. Lidah ular yang bercabang dua sangat pas dengan lubang di organ Jacobson, yang juga dikenal sebagai organ vomeronasal. Ketika ular menjulurkan lidahnya, ia mampu mengumpulkan partikel – partikel kimia dari udara. Partikel tersebut dihantarkan ke sel – sel saraf di organ Jacobson sehingga ular dapat merasakan bau mangsanya.
Organ Jacobson adalah lubang yang terdapat antara mata dan mulut ular yang berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Selain mempunyai organ Jacobson, beberapa jenis ular ada yang dilengkapi dengan lubang sensor panas (Pit Nose), yang letaknya berada di atas bibir. Lubang ini berfungsi sebagai pendeteksi panas tubuh, dilapisi selapis sel yang disebut thermoreseptor yang terhubung ke otak melalui saraf.
Jika partikel bau dalam kelembapan dideteksi melalui organ Jacobson, maka partikel bau yang ada di udara akan dikenali melalui rongga hidung ular yang juga mengandung sel – sel penginderaan yang dapat menafsirkan bau, yang cara kerjanya hampir sama dengan hidung manusia. [AD]
Ular memiliki indra penglihatan yang buruk dan juga pendengaran yang terbatas. Sebaliknya, ular memiliki indra penciuman yang tajam dan sangat baik. Namun, ular tidak menggunakan hidung untuk mencium bau mangsanya, tetapi menggunakan lidahnya. Ular mempunyai organ pembau yang berada pada langit – langit mulutnya yang disebut organ Jacobson. Lidah ular yang bercabang dua sangat pas dengan lubang di organ Jacobson, yang juga dikenal sebagai organ vomeronasal. Ketika ular menjulurkan lidahnya, ia mampu mengumpulkan partikel – partikel kimia dari udara. Partikel tersebut dihantarkan ke sel – sel saraf di organ Jacobson sehingga ular dapat merasakan bau mangsanya.
Organ Jacobson adalah lubang yang terdapat antara mata dan mulut ular yang berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Selain mempunyai organ Jacobson, beberapa jenis ular ada yang dilengkapi dengan lubang sensor panas (Pit Nose), yang letaknya berada di atas bibir. Lubang ini berfungsi sebagai pendeteksi panas tubuh, dilapisi selapis sel yang disebut thermoreseptor yang terhubung ke otak melalui saraf.
Jika partikel bau dalam kelembapan dideteksi melalui organ Jacobson, maka partikel bau yang ada di udara akan dikenali melalui rongga hidung ular yang juga mengandung sel – sel penginderaan yang dapat menafsirkan bau, yang cara kerjanya hampir sama dengan hidung manusia. [AD]
Comments
Post a Comment