Skip to main content

Mengenal Kelinci, Hewan Lucu nan Menggemaskan

Dokter-hewan.net – Kelinci merupakan salah satu jenis hewan mamalia yang berasal dari Family Leporidae. Binatang cantik nan lucu ini seringkali dijadikan hewan peliharaan di rumah. Selain sebagai hewan peliharaan, daging kelinci ternyata merupakan salah satu bahan pangan yang sangat nikmat dan rendah lemak kaya protein. Di Indonesia, belum banyak masyarakat yang mengkonsumsi daging kelinci ini. Namun di luar negeri, daging kelinci telah menjadi bagian dari industri kuliner yang cukup besar, terutama di Eropa.

Kelinci merupakan binatang mamalia sehingga ia memiliki kelenjar susu atau mammae. Secara kasat mata, kelenjar susu tersebut ditandai dengan adanya putting pada bagian perut kelinci. Kelinci betina memiliki sepasang uterus sehingga ia dapat memiliki anak dengan jumlah lebih dari satu atau biasa disebut multiple impregnations. Kelinci merupakan binatang jenis herbivora, dimana ia memakan rumput, sayuran, buah – buahan dan juga biji – bijian. Siklus reproduksi kelinci dalam satu tahun dapat melahirkan sebanyak 5 kali. Bayi atau anakan kelinci yang baru lahir hanya mengandalkan makanan dari induknya saja. Biasanya kelinci akan siap untuk dibuahi kembali seminggu pasca melahirkan. Kelinci memiliki gigi yang tumbuh secara terus – menerus seumur hidupnya, Kelinci juga dilapisi dengan rambut dan pada beberapa ras, rambut tersebut akan tumbuh secara terus – menerus.

Kelinci akan mengalami proses pergantian rambut (molting) 2 – 3 kali dalam setahun. Pada saat molting pertama, hanya sedikit dan kemudian akan terjadi kerontokan rambut yang lebih banyak pada proses molting di periode berikutnya. Hal ini sangat perlu Anda perhatikan sebagai pemilik kelinci. Kerontokan rambut yang berlebih bisa saja masuk ke dalam sistem pencernaan dan akan menjadi resiko penyebab kematian pada kelinci. Sebenarnya kelinci dapat merawat rambut – rambutnya sendiri, seperti kucing dan anjing, yang membedakannya adalah bahwa kelinci tidak dapat memuntahkan kembali rambut – rambut yang tertelan olehnya (hairball). Oleh karena itu, sangat penting untuk memberinya lebih banyak makanan yang mengandung serat tinggi pada saat molting ini, karena serat – serat tersebut dapat mengikat rambut – rambut yang masuk ke dalam pencernaan dan akan dapat dikeluarkan melalui fesesnya.

Pemberian antibiotik pada kelinci jugalah tidak boleh sembarangan. Dianjurkan untuk tidak memberikan kelinci dengan golongan obat yang mengandung amoxicillin (turunan Penicillin) karena bahan dasar antibiotik ini sangat berbahaya dan lebih sering menyebabkan kematian pada kelinci.

Pada dasarnya, urinasi pada kelinci memiliki warna yang bervariasi, mulai dari berwarna jernih, kekuningan, coklat, bahkan kemerahan. Hal ini merupakan hal yang normal bagi kelinci. Jadi, hal ini bukan suatu pertanda bahwa kelinci tersebut terinfeksi suatu penyakit, kecuali jika gejala ini diperkuat dengan beberapa faktor lain yang terlihat pada kelinci, seperti timbul rasa resah dan menahan rasa sakit pada saat urinasi, termasuk kehilangan nafsu makan dan menurunnya suhu tubuh. Jika Anda menemukan gejala seperti ini pada kelinci Anda, segeralah bawa ke dokter hewan terdekat untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. [AD]

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Jerawat Kucing : Gejala, Diagnosa dan Terapi dari Chin “Blackhead” pada Kucing

Feline Acne Pengertian Jerawat Kucing (Feline Acne) adalah kelainan kondisi pada dagu kucing yang disebabkan oleh komedo ( blackhead ). Penyebab dari Jerawat Kucing Penyebab sebenarnya masih belum diketahui, namun beberapa factor dapat memicu terjadinya kelainan ini, termasuk stress, menurunnya system imun, praktik gromming yang tidak benar, dan kejadian atau efek dari penyakit lain, dermatitis dan kondisi minyak yang berlebihan yang disebabkan oleh folikel rambut yang tidak berfungsi dengan baik. Gejala jerawat kucing    Banyak komedo pada bagian dagu dan mulut kucing Dagu kucing terlihat kotor Komedo menyebabkan terjadinya abses Pada beberapa kasus, rambut rontok, dan adanya bengkak pada dagu. Menyebabkan rasa gatal sehingga kucing sering menggaruk dagu dan menyebabkan trauma pada dagu.   Dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.   Pada kucing Persia, kondisi ini dapat menyebabkan efek lipatan pada muka dan kulit.   Jerawat kucing dapat muncul pada se