Dokter-hewan.net – Burung hantu merupakan anggota Ordo Strigiformes dan salah satu hewan nocturnal. Di dunia barat, burung ini dianggap sebagai symbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap sebagai pembawa pertanda buruk.
Burung hantu dikenal karena mempunyai mata yang besar dan menghadap ke depan. Burung ini mempunyai paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepalanya membentuk lingkaran wajah. Leher burung hantu bersifat lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180º ke belakang. Pada umunya, bulu burung hantu berwarna kecoklatan atau abu – abu dengan bercak – bercak hitam dan putih. Burung hantu juga kerap mematung dan tidak banyak bergerak, yang menjadikan burung ini tidak mudah terlihat, begitu pula ketika sedang tidur di siang hari. Ekor burung hantu pendek, namun mempunyai sayap yang lebar dan besar. Rentang sayapnya dapat mencapai sekitar 3 kali dari panjang tubuhnya.
Burung hantu biasanya berburu pada malam hari, namun ada juga yang berburu ketika dini hari dan sore (krepuskular). Mata burung hantu yang menghadap ke depan memungkinkan untuk mengukur jarak dengan tepat. Paruh yang kuat dan tajam, kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat, serta kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan strategi yang dimilikinya untuk membantu berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis burung hantu bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsanya dalam kegelapan total, yang hanya dibantu dengan indra pendengaran dan bulu – bulu di wajahnya untuk mengarahkan suara.
Burung hantu berburu banyak binatang, seperti serangga, kodok, tikus, dan lain sebagainya. Sarangnya dapat dibuat pada lubang – lubang pohon atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis lainnya juga kerap bertengger pada ruang – ruang bangunan, seperti di bawah atap atau lubang – lubang yang kosong. Burung hantu dapat bertelur antara 1 – 4 butir dan kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.
Sekarang sudah banyak masyarakat yang mulai memelihara burung hantu. Walaupun burung hantu ini mempunyai sifat yang pendiam dan tidak banyak gerak, Anda harus tetap waspada dengan segala perilaku burung ini, karena nyatanya burung hantu hidup di alam bebas yang nantinya bisa menunjukkan perilaku alamiahnya sebagai burung pemangsa. [AD]
Burung hantu dikenal karena mempunyai mata yang besar dan menghadap ke depan. Burung ini mempunyai paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepalanya membentuk lingkaran wajah. Leher burung hantu bersifat lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180º ke belakang. Pada umunya, bulu burung hantu berwarna kecoklatan atau abu – abu dengan bercak – bercak hitam dan putih. Burung hantu juga kerap mematung dan tidak banyak bergerak, yang menjadikan burung ini tidak mudah terlihat, begitu pula ketika sedang tidur di siang hari. Ekor burung hantu pendek, namun mempunyai sayap yang lebar dan besar. Rentang sayapnya dapat mencapai sekitar 3 kali dari panjang tubuhnya.
Burung hantu biasanya berburu pada malam hari, namun ada juga yang berburu ketika dini hari dan sore (krepuskular). Mata burung hantu yang menghadap ke depan memungkinkan untuk mengukur jarak dengan tepat. Paruh yang kuat dan tajam, kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat, serta kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan strategi yang dimilikinya untuk membantu berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis burung hantu bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsanya dalam kegelapan total, yang hanya dibantu dengan indra pendengaran dan bulu – bulu di wajahnya untuk mengarahkan suara.
Burung hantu berburu banyak binatang, seperti serangga, kodok, tikus, dan lain sebagainya. Sarangnya dapat dibuat pada lubang – lubang pohon atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis lainnya juga kerap bertengger pada ruang – ruang bangunan, seperti di bawah atap atau lubang – lubang yang kosong. Burung hantu dapat bertelur antara 1 – 4 butir dan kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.
Sekarang sudah banyak masyarakat yang mulai memelihara burung hantu. Walaupun burung hantu ini mempunyai sifat yang pendiam dan tidak banyak gerak, Anda harus tetap waspada dengan segala perilaku burung ini, karena nyatanya burung hantu hidup di alam bebas yang nantinya bisa menunjukkan perilaku alamiahnya sebagai burung pemangsa. [AD]
Comments
Post a Comment