Skip to main content

Swine Influenza Subtype H1N1

Dokter-hewan.net – Flu Babi (Swine Influenza) merupakan salah satu penyakit hewan menular yang dapat menular ke manusia (zoonosis) dan ada kemungkinan juga untuk menular antar manusia yang disebabkan oleh virus type A subtype H1N1 baru, dan merupakan pencampuran antara flu babi, burung dan manusia.

Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak mocong babi, udara atau droplet. Kemudian faktor cuaca dan stres juga akan mempercepat penularan. Namun, virus tidak akan bertahan lama di udara terbuka. Penyakit dapat bertahan lama pada babi breeder atau anakan babi. Virus H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan 3 subtype virus influenza yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Meksiko dan Amerika Utara. Cara penularan virus ini dapat melalui udara dan kontak langsung penderita dengan moncong babi melalui udara atau droplet.

Gejala yang akan tampak pada babi, yakni batuk, dyspnea, demam hingga 41,8 ºC, badan lemah, enggan bergerak atau bangun karena gangguan kekakuan otot dan nyeri otot, eritema pada kulit, anoreksia, kemerahan pada mata dan terlihat adanya cairan mata, serta mortalitas (angka kematian) tinggi pada anakan babi yang dilahirkan dari induk babi yang tidak kebal dan terinfeksi pada waktu beberapa hari setelah dilahirkan.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
•    Bersihkan kandang setiap hari dan didesinfeksi minimal 3 kali dalam seminggu serta insektisida minimal 2 kali dalam seminggu.
•    Dilarang membuang limbah babi di sembarang tempat (tempat sampah, selokan, sungai, tempat umum).
•    Menjaga kebersihan diri sendiri dan keluarga serta kebersihan lingkungan.
•    Dilarang melakukan mix farming (mencampur ternak) dalam satu kandang atau lokasi kandang.
•    Kandang harus diberi pagar agar tidak ada ternak atau hewan lain yang keluar dan masuk lokasi kandang.
•    Selain petugas kandang, dilarang ada yang keluar dan masuk lokasi kandang.
•    Dilarang memasukkan babi baru tanpa dilakukan uji laboratorium sebelumnya oleh Balai Laboratorium Kesehatan Hewan.
•    Dilarang kontak dengan babi sakit dan segera laporkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat atau dokter hewan terdekat.
•    Pekerja kandang diwajibkan memakai PPE (Personal Protektive Equipment).
•    Lakukan pengawasan lalu lintas ternak babi beserta dokumen lengkap secara ketat dan bersih.

Apabila terjadi wabah penularan swine influenza subtype H1N1, maka konfirmasi terlebih dahulu dengan Balai Laboratorium Kesehatan Hewan atau Balai Besar Veteriner setempat. Selanjutnya, dapat diambil tindakan pemberantasan berupa:
•    Depopulasi: Pemusnahan selektif terhadap hewan yang tertular.
•    Disposisi: Tindakan pembakaran terhadap bangkai hewan, limbah hewan, peralatan, pakaian pelindung dan kandang yang tercemar Flu babi pada tempat yang berjarak 200 meter dari kandang dan dilakukan penguburan dan penaburan kapur dengan ketebalan tanah urug 1,5 meter.

Hingga saat ini kemungkinan belum ada penduduk Indonesia yang terjangkit penyakit ini, mungkin karena sifat dari virus flu babi yang cenderung mudah hidup di musim semi dan dingin. Namun, masyarakat Indonesia juga harus tetap mewaspadai wabah ini, karena sekalinya penduduk kita ada yang tertular penyakit ini dan masuk ke Indonesia, maka mungkin saja angka penularan dan kejadian penyakit akan meningkat. Meningkatkan pengamatan dan surveilans pada seluruh daerah terutama di tempat dengan kondisi hygiene sanitasi yang kurang baik merupakan salah satu pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengontrol wabah Flu babi ini. [AD]

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Lowongan kerja : PT. Sistem Manajemen Dewarangga

Dokter-hewan.net - Saya Zukhrufa - HR Recruitment dari PT Sistem Manajemen Dewarangga. Klinik Hewan PetPro (PT Penolong Hewan Indonesia dari Dewarangga Group) saat ini sedang membuka lowongan untuk posisi: Dokter Hewan Senior Dokter Hewan Junior Berikut saya lampirkan poster lowongan kerja untuk kedua posisi di atas.  Terima kasih sudah berkenan untuk membagikan informasi lowongan kerja di Klinik Hewan PetPro. Bantuan Anda sangat berarti bagi kami. Zukhrufa Nurillah - HR Recruitment PT. Sistem Manajemen Dewarangga Website: dewarangga.com Email: rekrutmen@dewarangga.com Alamat Kantor: Jl. Raya Cimatis No. 17 RT 003 RW 011, Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi

Pecinta kucing namun hidup jorok? Penyakit-penyakit yang Mengintai Pecinta Kucing yang Jorok!

Dokter-hewan.net - Berdasarkan penemuan terbaru, jenis coronavirus adalah penyakit yang dapat menjangkiti seekor kucing. Melalui artikel ini, Dokter-Hewan.net akan memberikan informasi mengenai penyakit apa saja yang bisa ditularkan dari hewan kesayangan kita, kucing.  Covid-19 . Coronavirus adalah jenis virus yang beragam dan dapat menjangkiti kucing. Meskipun demikian, jenis Covid-19 termasuk langka untuk menjangkiti seekor kucing. Beberapa kasus kucing yang terjangkit penyakit tersebut sudah tercatat dalam penemuan, akan tetapi belum ada data yang membuktikan jika kucing dapat menularkan Covid-19 ke manusia . Justru sebaliknya, manusia cenderung dapat menularkan penyakit Covid-19 kepada hewan kucing kesayangannya. Sepsis . Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan di dalam aliran darah untuk melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh. Apabila gigitan kucing mengalami infeksi, berbagai komplikasi dapat terjadi. Pembengkakan dan rasa sakit adalah respons yang umum,