Dokter-hewan.net – Daging gelonggongan merupakan salah satu jenis kecurangan pada produk pangan khususnya daging sapi, dimana sebelum hewan dipotong, diminumkan secara paksa dalam jumlah yang besar dengan maksud meningkatkan massa daging sehingga setelah hewan di potong bobot dagingnya akan lebih tinggi sehingga harga jual akan lebih tinggi. Akan tetapi, metode ini akan menurunkan kualitas daging dan tentunya telah melanggar kesejahteraan hewan serta kecurangan yang berdampak pada ruginya konsumen.
Drh. Supriyanto dari Yogyakarta memiliki solusi sederhana untuk masyarakat untuk mengetahui daging tersebut gelonggongan atau tidak. Teknik sederhana ini dapat dilakukan dengan modal kertas saring yang sangat mudah didapat di masyarakat. Kertas saring dipotong kecil kemudian potongan daging kecil diletakkan di atas kertas saring dan ditunggu beberapa saat. Daging yang normal atau bukan gelonggongan tidak akan terlihat rembesan air pada kertas saring atau jika ada dalam jumlah sangat sedikit dan sebaliknya, daging sapi gelonggongan rembesan air akan sangat terlihat pada kertas saring dan cenderung sangat basah.
Konsep pemeriksaan sederhana ini mengandalkan teori “daging gelonggongan akan mengalami penurunan daya ikat dengan air, sehingga bila ditempelkan pada kertas saring, air akan meresap ke dalam kertas saring”. Akan tetapi, metode ini tidak dapat dilakukan pada daging yang sudah dibekukan karena akan menghasilkan hasil semu.
Berdasarkan konsep sederhana tersebut, Drh. Supryanto juga mengembangkan teknik tersebut bersama dosen – dosen dari FKH UGM, yaitu dengan menambahkan teknik press, yaitu kertas saring dan daging tersebut diletakkan atau dijepit dengan 2 kaca, sehingga daging tertekan dan air akan tertekan keluar dan membentuk zona air. Dan hasil positif terjadi jika zona air yang terbentuk lebih dari skala 10. [HP]
Subscribe video on https://www.youtube.com/watch?v=UmbHxgTr4pM
Drh. Supriyanto dari Yogyakarta memiliki solusi sederhana untuk masyarakat untuk mengetahui daging tersebut gelonggongan atau tidak. Teknik sederhana ini dapat dilakukan dengan modal kertas saring yang sangat mudah didapat di masyarakat. Kertas saring dipotong kecil kemudian potongan daging kecil diletakkan di atas kertas saring dan ditunggu beberapa saat. Daging yang normal atau bukan gelonggongan tidak akan terlihat rembesan air pada kertas saring atau jika ada dalam jumlah sangat sedikit dan sebaliknya, daging sapi gelonggongan rembesan air akan sangat terlihat pada kertas saring dan cenderung sangat basah.
Konsep pemeriksaan sederhana ini mengandalkan teori “daging gelonggongan akan mengalami penurunan daya ikat dengan air, sehingga bila ditempelkan pada kertas saring, air akan meresap ke dalam kertas saring”. Akan tetapi, metode ini tidak dapat dilakukan pada daging yang sudah dibekukan karena akan menghasilkan hasil semu.
Berdasarkan konsep sederhana tersebut, Drh. Supryanto juga mengembangkan teknik tersebut bersama dosen – dosen dari FKH UGM, yaitu dengan menambahkan teknik press, yaitu kertas saring dan daging tersebut diletakkan atau dijepit dengan 2 kaca, sehingga daging tertekan dan air akan tertekan keluar dan membentuk zona air. Dan hasil positif terjadi jika zona air yang terbentuk lebih dari skala 10. [HP]
Subscribe video on https://www.youtube.com/watch?v=UmbHxgTr4pM
Comments
Post a Comment