Skip to main content

Scabiosis Pada Kelinci

Dokter-hewan.net – Scabiosis atau scabies atau gudikan merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada hewan, khususnya hewan dengan manajemen yang buruk dan sirkulasi yang kurang baik. Scabiosis disebabkan oleh tungau Sarcoptes sp. yang menyebabkan radang pada bagian kulit yang menyebabkan gatal yang teramat parah. Kadangkala penyakit ini memiliki kemiripan dengan penyakit kulit lain, sehingga pemeriksaan penunjang berupa skin scrapping sangat dibutuhkan untuk mendiagnosa penyakit ini.

Faktor-faktor yang menyebabkan Scabiosis
Sebagian besar scabies pada anjing dan kelinci disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Seluruh siklus hidup tungau ini berada di tubuh induk semangnya. Tungau betina menggali dan melubangi kulit kemudian bertelur beberapa kali sambil terus menggali saluran – saluran dalam kulit induk semangnya. Lubang –lubang dalam kulit yang digali seekor tungau betina dapat mencapai panjang beberapa centimeter.

Setelah bertelur beberapa kali, tungau betina mati. Dalam waktu 3 – 8 hari telur menetas menjadi larva berkaki enam. Larva yang telah dewasa berubah menjadi nimfa yang mempunyai delapan kaki. Nimfa dewasa berganti kulit menjadi tungau dewasa. Dalam saluran yang telah digali tungau betina tersebut, tungau dewasa melakukan perkawinan dan proses daur hidup berulang kembali. Satu siklus hidup memerlukan waktu 2 – 3 minggu.

Penularan penyakit kulit ini terjadi melalui kontak fisik antar kelinci atau kontak dengan alat – alat yang tercemar tungau seperti sisir, kandang, dan lain sebagainya. Kandang yang tidak bersih juga menjadi penyebab awal adanya tungau ini. Kandang dengan sanitasi yang kurang baik akan menyebabkan hewan lebih beresiko terkena scabiosis. Sarcoptes sp. sangat menyukai tempat lembab dan tidak terkena sinar matahari, sehingga populasi tungau ini akan semakin meningkat di daerah yang sanitasinya buruk. Tempat yang lembab dapat menyebabkan tungau dapat bertahan hidup lebih dari 30 hari.

Sarcoptes sp. dapat berpindah dari satu individu kepada individu lain melalui kontak langsung, sehingga hewan yang terkena penyakit ini harus segera diisolasi agar tidak menular kepada hewan laiinnya. Buruknya manajemen perkandangan dan tidak adanya isolasi hewan sakit akan memperburuk keadaan bahkan menyebar ke seluruh hewan yang ada di lokasi tersebut, tidak terkecuali pemilik hewan itu sendiri (zoonosis). Suhu lingkungan yang rendah di lokasi kandang juga menyebabkan kelembaban yang tinggi, sehingga menjadi tempat yang sangat baik untuk pertumbuhan tungau. [HP]

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Jerawat Kucing : Gejala, Diagnosa dan Terapi dari Chin “Blackhead” pada Kucing

Feline Acne Pengertian Jerawat Kucing (Feline Acne) adalah kelainan kondisi pada dagu kucing yang disebabkan oleh komedo ( blackhead ). Penyebab dari Jerawat Kucing Penyebab sebenarnya masih belum diketahui, namun beberapa factor dapat memicu terjadinya kelainan ini, termasuk stress, menurunnya system imun, praktik gromming yang tidak benar, dan kejadian atau efek dari penyakit lain, dermatitis dan kondisi minyak yang berlebihan yang disebabkan oleh folikel rambut yang tidak berfungsi dengan baik. Gejala jerawat kucing    Banyak komedo pada bagian dagu dan mulut kucing Dagu kucing terlihat kotor Komedo menyebabkan terjadinya abses Pada beberapa kasus, rambut rontok, dan adanya bengkak pada dagu. Menyebabkan rasa gatal sehingga kucing sering menggaruk dagu dan menyebabkan trauma pada dagu.   Dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.   Pada kucing Persia, kondisi ini dapat menyebabkan efek lipatan pada muka dan kulit.   Jerawat kucing dapat muncul pada se