Skip to main content

Benarkah hewan dapat memprediksi bencana alam?

Dokter-hewan.net - Indonesia sedang ditimpa musibah. Saudara kita di Palu sedang di uji dengan musibah gempa bumi dan Tsunami. Semua pihak merasakan deritanya, tidak terkecuali hewan-hewan disana. 

Ada sebuah mitos mengatakan bahwa hewan dapat memprediksikan bencana alam, sehingga dia akan bertingkah aneh sebelum bencana itu datang, misalnya hewan akan turun dari gunung jika gunung akan meletus, burung melakukan migrasi besar-besaran jika ada angin topan, bahkan hewan kesayangan anda akan memberikan isyarat aneh dan tidak diketahui penyebabnya. Namun apakah itu benar? 

Benarkah hewan memiliki sixth sense?
Para ilmuan tidak percaya bahwa hewan memiliki kemampuan memprediksi masa depan atau sixth sense. Melainkan para ilmuan meyakini hal ini terjadi berkat indera hewan lebih peka terhadap lingkungannya, sehingga mereka dapat mendengar dan merasakan sekitarnya lebih baik dibandingkan manusia. Bagaimana itu bisa terjadi? 

Sebagai contoh, manusia hanya dapat mendengarkan 20 hertz sampai 20.000 kilohertz, semua suara yang diluar gelombang ini tidak akan bisa dirasakan oleh manusia, namun sebaliknya hewan memiliki pendengaran yang lebih luas dibandingkan itu, sehingga mereka dapat merasakan dan mendengar suara yang aneh bahkan dari kejauhan. Inilah yang membuat mereka seolah-olah dapat memprediksikan bencana alam. 

Misalnya saat terjadi gempa, gempa terjadi saat lempengan bumi berpindah dan bergeser. Dan umumnya hal ini akan dimulai dari gerakan kecil dan perlahan. Pada saat itu, hewan sudah dapat merasakan dan mendengarkannya, sehingga mereka memiliki insting untuk menjauhi daerah tersebut dan panik sehingga memberikan signal yang aneh kepada pemiliknya. 

Bagaimana? Apakah ada pendapat lain? 

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Apa yang harus dilakukan agar kucing tidak kencing berdarah lagi?

Dokter-hewan.net – Kencing berdarah, sulit kencing dan kencing batu adalah penyakit yang paling umum ditemukan di klinik hewan. Penyakit ini umumnya muncul kepada hewan-hewan yang terlalu disayang dan dimanja oleh pemiliknya, sehingga terkadang dokter hewan menyebutnya penyakit kucing manja, karena diderita oleh kucing-kucing yang terlalu dimanja oleh pemiliknya, alias tidak mengatur dietnya dengan baik dan benar. Penyakit yang dikenal dengan nama Feline Urinary Syndrom (FUS) ini memang memiliki banyak sekali kemungkinan penyebabnya, salah satunya adalah faktor manajemen makanan yang sangat tidak sehat, misalnya memberikan makan setiap kucing meminta, kucing kurang beraktifitas dan memberikan makanan dengan kualitas yang sangat jelek alias asal kucing suka. Terkadang, pemilik hewan juga akan kebingungan dengan penyakit ini. Hari ini sembuh dan sebulan kemudian kambuh kembali, dan kembali lagi. Lantas, bagaimana cara agar penyakit ini tidak kambuh kembali? Berikut adalah tips