Skip to main content

Kamu punya gangguan kulit? Kenali gejala penyakit kulit yang ditularkan melalui hewan.

Dokter-Hewan.net - Tahukah kamu bahwa hewan kesayanganmu dapat menularkan penyakit kulit kepada pemiliknya loh. Jika hewan kesayanganmu memiliki gejala gatal-gatal, banyak kutu bahkan adanya lesi kemerahan di kulitnya dapat saja hal ini menular ke kamu. Istilah yang umum digunakan oleh dokter hewan yaitu zoonosis atau penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia maupun dari manusia kepada hewan. Yuk, kenali beberapa penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewanmu kepada kamu.

Zoonosis karena ektoparasit.

Pinjal atau kutu loncat (Ctenocephalides spp.) umumnya menjadi penyebab lesi pertama. Pinjal ini memiliki ciri-ciri kaki lebih panjang dari tangannya. Sehingga dia dapat melompat sangat jauh. Umumnya mereka akan meloncat dari hewan ke karpet, ke dinding bahkan loncat dari hewan satu kepada hewan lainnya. Pada suatu kondisi, kutu loncat ini akan meloncat dari hewan kepada manusia (umumnya karena kamu tidur dengan hewan terinfeksi) kemudian akan menyebabkan lesi pruritic.

Selain itu, Sarcoptes scabiei dan Cheyletiella spp. Adalah penyebab umum kedua. Mereka akan merangkak dari baju yang anda pakai atau saat sentuhan langsung kepada hewan yang terinfeksi. Umumnya lesi akan muncul di area bawah ketiak, selangkangan atau kaki. Dan pada kasus ini, kamu akan merasakan gatal yang teramat sangat dan kamu akan menggaruk lesinya sampai kamu luka-luka. Perbedaannya, lesi Sarcoptes scabiei akan acak dan tidak memiliki pattern namun Cheyletiella spp. Akan memiliki pattern dan umumnya akan bergerombol 2 – 3 spot di setiap tumpukannya.





Zoonosis karena infeksi jamur


Tahukah kamu, selain infeksi dari ektoparasit, jamur juga dapat menyebabkan infeksi dan menular kepada manusia. Jamur yang paling umum menyebabkan infeksi yaitu Microsporum canis. Umumnya infeksi ini muncul akibat kamu bersentuhan kepada kucing yang terinfeksi. Infeksi ini akan muncul pada bagian tubuh kamu yang bersentuhan langsung dengan kucing. Umumnya di area lengan bahkan area leher jika kamu sering “cuddling” dengan kucing kesayanganmu. Lesi yang ditimbulkan umumnya melingkar seperti cincin dan berwarna merah, oleh karena itu sering disebut Ring Worm.

Selain ring worm, Sporothrix schenkii juga umumnya terjadi. Hal ini disebabkan karena kamu memegang hewan tanpa sarung tangan sehingga akan muncul lesi papula diikuti lymphadenopathy.


Kesimpulannya kamu harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan hewan kesayanganmu agar tidak memberikan kerugian baik kepada kamu maupun untuk hewanmu itu sendiri.  Dan jika hewanmu sakit, alangkah baiknya langsung di bawa ke dokter hewan dan lakukan karantina sampai hewan sembuh. Namun jika kamu sudah terinfeksi, alangkah baiknya langsung hubungi dokter agar diberikan pengobatan yang lebih lanjut. (hp)

Comments

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Mata Kucingmu mengeluarkan membran putih? Berikut 5 Alasannya.

Dokter-hewan.net - Mata kucing yang cerah dan bersih merupakan ciri kucing yang sehat, namun jika ada yang aneh terlihat disana bisa saja menjadi gejala penyakit tertentu, termasuk munculnya selaput putih pada bagian mata. Namun, tahukah kamu banyak sekali penyebab selaput putih mata kucing keluar? Selaput mata kucing yang berwarna putih itu disebut membran niktitan, yaitu salah satu selaput pada mata kucing yang bertugas untuk melindungi mata kucing. Pada kondisi sehat, membran niktitan ini tidak akan terlihat kecuali dilakukan penekanan pada sisi mata, namun jikalau muncul berarti ada sesuatu hal yang tidak normal terjadi pada hewan. Jadi, kenapa sih membran niktitan itu keluar? Berikut 5 alasannya : 1. Infeksi Mata Membran niktitan terdapat pada bagian mata, sehingga jika membran itu keluar secara tidak normal hal yang paling mungkin terjadi yaitu adanya infeksi pada mata sehingga memaksa membran niktitan ini keluar bahkan pada suatu kondisi akan berwarna merah serta dii