Skip to main content

Apa yang harus dilakukan agar kucing tidak kencing berdarah lagi?

Dokter-hewan.net – Kencing berdarah, sulit kencing dan kencing batu adalah penyakit yang paling umum ditemukan di klinik hewan. Penyakit ini umumnya muncul kepada hewan-hewan yang terlalu disayang dan dimanja oleh pemiliknya, sehingga terkadang dokter hewan menyebutnya penyakit kucing manja, karena diderita oleh kucing-kucing yang terlalu dimanja oleh pemiliknya, alias tidak mengatur dietnya dengan baik dan benar.

Penyakit yang dikenal dengan nama Feline Urinary Syndrom (FUS) ini memang memiliki banyak sekali kemungkinan penyebabnya, salah satunya adalah faktor manajemen makanan yang sangat tidak sehat, misalnya memberikan makan setiap kucing meminta, kucing kurang beraktifitas dan memberikan makanan dengan kualitas yang sangat jelek alias asal kucing suka.

Terkadang, pemilik hewan juga akan kebingungan dengan penyakit ini. Hari ini sembuh dan sebulan kemudian kambuh kembali, dan kembali lagi. Lantas, bagaimana cara agar penyakit ini tidak kambuh kembali? Berikut adalah tips agar kucing tidak kencing berdarah menurut drh. Habyb Palyoga :

Berikan makanan khusus urinary
Hal pertama yang harus dibenahi adalah makanan yang diberikan. Wajib hukumnya mengganti makanan yang biasa diberikan dengan makanan yang khusus untuk penyakit ini. Umumnya dokter hewan akan menyarankan untuk memberikan pakan khusus penyakit urinary, misalnya Royal Canin Urinary S/O, atau hills urinary. Dan tidak dibenarkan memberikan pakan lain selain makanan yang dianjurkan oleh dokter hewan.

Takar jumlah makanan yang diberikan
Walaupun jenis pakan yang sudah digunakan adalah khusus untuk masalah perkemihan, jumlah pemberian dan berapa kali pemberiannya harus diikuti juga. Jika jumlah makanan yang diberikan masih berlebihan, makanan yang paling sehatpun akan menjadi racun bagi kucing, sehingga penyakit akan kembali datang bahkan penyakit baru akan mulai bermunculan. Sehingga ikuti anjuran pakainya.

Jika kebingungan bisa dilihat di belakang kemasan. Umumnya label memberitahukan berapa jumlah makanan yang dapat dimakan perhari berdasarkan berat badan kucing. Misalnya 4 kg = 100g makanan. Jadi dalam 1 hari, kucing yang berberat 4 kg hanya boleh makan 100 g saja, jika dia makan 2x sehari, berarti dia hanya boleh makan 50 g per porsi, jika makan 4x sehari berarti hanya boleh makan 25 g per porsi. Begitulah logikanya.

Tidak ada lagi cemilan, snack atau makanan lain
Selain jenis makanan dan takaran yang tepat, yang harus diperhatikan lagi adalah makanan sampingannya. Selayaknya pepatah, setitik nila, rusak susu sebelanga, jika pola hidup sehat tidak diikuti dengan pengurangan makanan yang tidak berguna, maka akan membuat hewan akan jatuh sakit lagi. Sehingga pemberian makanan selain makanan pokok harus dikurangi bahkan di hilangkan sama sekali. Misalnya tidak boleh lagi di berikan snack khusus kucing, bahkan tidak boleh lagi memakan makanan lainnya, waluapun itu ikan rebus, ayam rebus bahkan makanan buatan rumah lainnya. Hal ini disebabkan makanan rumahan dapat bersifat membayakan kucing karena kelebihan nutrisi, selain itu ditakutkan kucing akan keracunan akibat bahan makanan manusia yang bisa menjadi racun buat kucing.

Manajemen aktifitas dan litter box harus dibenahi
Terakhir, jika makanan yang diberikan sudah benar, maka manajemen rumahlah yang harus diperbaiki. Misalnya dari segi aktifitas, kucing harus dipaksa untuk berolahraga, misalnya bermain Bersama, membelikan kucing tempat melompat dan bermain, bahkan menyembunyikan makanan kucing agar dia lebih aktif bergerak untuk mencari makanan. Selain itu manajemen litter box harus benar juga, misalnya jumlah litter box n+1 atau total jumlah kucing ditambah 1, kemudian posisi litter box yang baik dan benar dan seterusnya.

Drh. Habyb Palyoga menambahkan, jika keempat tips diatas sudah diterapkan sehari-hari, Insyaallah tidak akan ada lagi penyakit masalah perkemihan, dan kucing akan lebih sehat serta aktif. Bagaimana? Apakah anda mau mencoba?


Comments

  1. Saya bari menerapkan hal ini pada kucing saya.tp sepertinya dia masih lapar ngeong2 terus.dia saya jatah makan utinary so sehari 40 gr berat badannya 2 kg.tp saya beri dalam 4 kali.yp menunggu jam makan berikutnya dia ngeong2..melulu.tp saya ajak main kadang saya diamkan.dari pada kambuh.tega sedikit gpp lah asal jangan kambuh.bagaimana kalau di steril dok, apa akan lebih baik jadi tidak kambuh jg dr sakit fus ini?trims

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kenali anak kucing yang tertinggal dalam kandungan induk

Dokter-hewan.net  - Pada keadaan normal, kucing bunting selama 64-67 hari. Dan kelahiran merupakan puncak dari proses kebuntingan. Kucing merupakan makhluk yang mandiri dimana tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan. Namun, pada keadaan tertentu mungkin saja dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk dan calon anak yang akan dilahirkan. Penyebabnya dapat berasal dari induk maupun anaknya sendiri. Terkadang pemilik akan membiarkan kucingnya melahirkan dan seringkali dibiarkan hingga esok dan keesokkan harinya. Hal Ini tidak menjadi masalah ketika benar semua anak yang ada dalam kandungan induk telah keluar semua. Tapi pastikan induk memiliki akses ke makanan dan air minum tanpa risiko anak-anak kucing menjadi terjebak atau tenggelam.  Lalu, apa yang terjadi jika ada yang masih tertinggal? Hal ini sering dicurigai pemilik ketika melihat kucingnya yang baru melahirkan, dengan jeda waktu yang cukup, dan perutnya masih terlihat

Waspada Luka Berbelatung pada Hewan Kesayangan

Dokter-hewan.net  - Luka yang terinfeksi belatung atau sering kita sebut dengan myasis merupakan kejadian yang cukup tinggi terjadi pada hewan kesayangan, terutama anjing. Kejadian myasis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian pada hewan akibat shock, intoksikasi ataupun infeksi sekunder. Myasis adalah kerusakan pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada. Hal ini dapat berawal dari luka yang kecil yang tidak diketahui owner terutama pada hewan berambut panjang. Dengan perlahan, belatung akang menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan. Kondisi luka pada permukaan kulit ini akan mengundang lalat untuk bertelur sehingga belatung akan semakin banyak menempati luka hingga membusuk. Sampai kondisi seperti ini pun terkadang owner belum mengetahui betul apa yang terjadi pada hewan

Tumor pada Hamster

Dokter-hewan.net – Pertumbuhan abnormal pada sel atau jaringan maupun organ tubuh disebut tumor. Tumor memiliki dua tipe, yaitu benigna dan maligna. Tumor benigna merupakan tumor yang tidak ganas dan tidak bisa menyebar yang pada umumnya menyerang hamster. Sedangkan, tumor maligna (kanker) merupakan tumor ganas yang umumnya menyerang glandula yang memproduksi hormon atau sistem pencernaan hewan dan memiliki kemampuan untuk menyebar ke daerah sekitarnya. Hanya 4% hamster yang mampu bertahan melawan tumor maligna. Tumor benigna pada hamster umumnya terjadi di kelenjar adrenal, dekat dengan organ ginjal. Lymphoma (tumor di kelenjar limpa) umumnya menyerang hamster tua dan umumnya ditemukan di seluruh sistem limpatik seperti timus, lien, hati dan limpnode. Selain itu, salah satu tipe dari lympoma dari Sel T juga akan memberikan efek terhadap kulit pada hamster dewasa. Tumor lain mampu tumbuh dan berkembang pada rahim, usus, otak, kulit, folikel rambut, lemak bahkan mata. Pengobatan