Dokter-hewan.net – Hipotiroidisme terjadi saat kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang semestinya. Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, Hypotiroidisme Pada Anjing, kondisi ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan hormon dan melambatnya proses metabolisme tubuh.
Sebagian besar kasus hipotiroidisme pada anjing adalah karena akibat dari kelainan autoimun, dimana sistem imunitas tubuh anjing menyerang jaringan – jaringan kelenjar tiroid, atau disebut dengan autoimmune thyroiditis. Pada kondisi tersebut, sistem tubuh anjing akan berupaya untuk mengatasi gangguan ini dengan cara memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang banyak. Namun, pada akhirnya, kelenjar tiroid tidak mampu mengejar ketertinggalannya dan akan semakin banyak jaringan kelenjar yang diserang, hingga akhirnya anjing dapat mengalami kondisi hipotiroid.
Faktor lainnya adalah terjadi kelainan pertumbuhan kelenjar tiroid yang terjadi secara alami. Dan faktor penyebab lainnya yang diduga dapat menyebabkan hipotiroidisme yakni termasuk kurangnya diet yodium, kongenital (bawaan lahir) dan faktor lingkungan, seperti polutan dan alergi.
Anjing yang mengalami hipotiroidisme akan menunjukkan gejala – gejala yang cukup khas, seperti lemas dan lesu, tidak bersemangat bermain, sering tidur, dan tidak kuat berjalan jauh. Pada kondisi ini juga akan terlihat perubahan bentuk tubuhnya. Berat badan anjing yang mengalami hipotiroid akan terus bertambah meskipun porsi makannya tetap atau bahkan berkurang. Hal ini dikarenakan proses metabolisme yang melambat. Selain itu, rambut – rambut di tubuhnya akan tampak menipis dan rapuh, terutama pada bagian punggung, pinggul dan ekor. Rambutnya tampak lebih tipis dan halus. Area kulit yang mengalami kerontokan juga akan mengalami perubahan warna dan kulitnya menjadi sedikit menebal.
Anjing yang mengalami hipotiroid juga sering mengalami infeksi kulit akibat bakteri, kulit menjadi lebih kering, tidak tahan dengan cuaca dingin, denyut jantung yang melemah, infeksi telinga dan depresi. Terkadang anjing akan menjadi sedikit agresif tanpa sebab dan mengalami kejang. [AD]
Sebagian besar kasus hipotiroidisme pada anjing adalah karena akibat dari kelainan autoimun, dimana sistem imunitas tubuh anjing menyerang jaringan – jaringan kelenjar tiroid, atau disebut dengan autoimmune thyroiditis. Pada kondisi tersebut, sistem tubuh anjing akan berupaya untuk mengatasi gangguan ini dengan cara memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang banyak. Namun, pada akhirnya, kelenjar tiroid tidak mampu mengejar ketertinggalannya dan akan semakin banyak jaringan kelenjar yang diserang, hingga akhirnya anjing dapat mengalami kondisi hipotiroid.
Faktor lainnya adalah terjadi kelainan pertumbuhan kelenjar tiroid yang terjadi secara alami. Dan faktor penyebab lainnya yang diduga dapat menyebabkan hipotiroidisme yakni termasuk kurangnya diet yodium, kongenital (bawaan lahir) dan faktor lingkungan, seperti polutan dan alergi.
Anjing yang mengalami hipotiroidisme akan menunjukkan gejala – gejala yang cukup khas, seperti lemas dan lesu, tidak bersemangat bermain, sering tidur, dan tidak kuat berjalan jauh. Pada kondisi ini juga akan terlihat perubahan bentuk tubuhnya. Berat badan anjing yang mengalami hipotiroid akan terus bertambah meskipun porsi makannya tetap atau bahkan berkurang. Hal ini dikarenakan proses metabolisme yang melambat. Selain itu, rambut – rambut di tubuhnya akan tampak menipis dan rapuh, terutama pada bagian punggung, pinggul dan ekor. Rambutnya tampak lebih tipis dan halus. Area kulit yang mengalami kerontokan juga akan mengalami perubahan warna dan kulitnya menjadi sedikit menebal.
Anjing yang mengalami hipotiroid juga sering mengalami infeksi kulit akibat bakteri, kulit menjadi lebih kering, tidak tahan dengan cuaca dingin, denyut jantung yang melemah, infeksi telinga dan depresi. Terkadang anjing akan menjadi sedikit agresif tanpa sebab dan mengalami kejang. [AD]
Comments
Post a Comment